Tuesday 10 September 2013

Semua Bermula Dari Sini

Setelah parade foto-foto awal Rlang oleh Ayah, sekarang saatnya cerita, oleh Bunda.

Setelah tujuh tahun Kakak Nandra jadi anak tunggal, karena menunggu Bunda lulus kuliah, dapat kerja, dan perjanjian tidak hamil selama cpns selesai - ya ampunnnn lama yaaaa-, Aybun memutuskan untuk punya anak lagi. Walau kali ini constrainnya adalah kantor Bunda yang ada di Jakarta sementara Ayah dan Kakak Nandra tinggal di Bandung. Nanti adek ikut siapa?

Tapi kalau mikirin nanti adek ikut siapa, ga jadi-jadi nambah anaknya. Bismillah saja. Semoga ditunjukkan dan diberi jalan keluar terbaik. Misalnya Bunda dapat kerja di Bandung atau dimutasi ke Bandung dan ga pindah-pindah lagi. Amin.

Sebulan setelah memutuskan nambah anak itu, Bunda hamil. Bulan Oktober sepertinya, nanti cek track period dulu ya. Orang yang tahu Bunda hamil cuma sedikit. Bunda ga mau cerita-cerita dulu sebelum masuk 4 bulan. Takut kenapa-kenapa. Jadi saat hamil Rlang dan Bunda ikut diklat widyaiswara LAN, itu teman-teman diklat ga ada yang tahu.

Karena ga mau sesumbar dulu, jadilah pas mual-mual di kelas, eneg lihat makanan katering, mau muntah banget pas cium aroma pewangi toilet, dan seribu satu tanda kehamilan lainnya Bunda cuma bisa senyum-senyum lesu sambil ngeles itu semua karena kecapekan dan stres. Ada saat-saat Bunda udah ga sanggup nahan mual lagi.. Bunda lari ke kamar wisma. Muntah banyak.. terus nyuri waktu untuk tiduran saat kelas berlangsung. Oh ya.. untuk menambah drama, Bundanya tiduran di lantai donggg.

Kog di lantai? Jadi begini.. Bunda dapat jatah 1 kamar berdua di wisma. Lumayan, pas siang bisa nyuri-nyuri waktu buat rebahan. Malamnya balik lagi ke kostan. Terus karena ada diklat petinggi yang membutuhkan kamar (untuk bobo siang juga) Bunda dan teman Bunda ga dapat kamar lagi. Jadi kita numpang di kamar orang. Karena numpang di kamar orang, Bunda ga enak kalau menjajah tempat tidur. So, melantai is it. Tenangggg.. ga sesedih itu kog.. kan banyak bantalan lemak di tubuh Bunda yang ssama empuknya kayak kasur. :D

Setelah berhasil melalui diklat widyaiswara bersama berkantung-kantung permen jahe dan buah jeruk, Bunda balik ke kantor. Saat itu usia adek sekitar 14 minggu. Bunda sudah periksa ke dokter, udah pengumuman juga ke orang-orang kantor, dan bikin pengumuman di blog. Pengumumannya bisa dibaca di sini ya.

Selanjutnya, Rlang nemanin Bunda di Jakarta. Sibuk nendang-nendang tiap malam buat nemenin Bunda. Sibuk jadi tatakan laptop saat Bunda nonton film. Sibuk nyundul-nyundul kepanasan saat bunda ngolesin counterpain di pantat yang pegal dihajar tempat duduk travel saat melalui perjalanan Bandung-Jakarta. Maaf ya kalau jarang ngajak ngobrol Rlang waktu adek di dalam perut. Bunda ga tahu harus ngomong apa. Ga tahu harus cerita apa. I am not good when i should talk to new person. Specially someone in the womb. What should we talk about? The wheather? Your Hobies? Naaaa.

Rlang itu juga bawa rejeki tersendiri buat Bunda. Sebelum hamil, bunda ga pernah dinas keluar kota. Jangankan dinas, diklat ke luar kota saja ga pernah. Tapi gitu hamil, Bunda dapat penugasan ke semua balai diklat kantor. Antara deg-degan takut kenapa-kenapa tapi di sisi lain excited juga (kapan lagi bisa ke semua balai itu....) Hahaha. Maruk ya.

Syukurlah Rlang anaknya kuat, diajak terbang ke Makassar terus ke Medan dan Yogja alhamdulillah ga kenapa-kenapa. Sembari sepanjang perjalanan bunda komat-kamit baca doa. Waktu ke Yogja perut Bunda sudah mulai kelihatan hamil, sampai-sampai peserta diklat mengomentari Bunda yang hamil-hamil naik pesawat dan ngangkat-ngangkat koper sendirian. Hohoho.. jaman dulu emak-emak hamil masih nyangkul di ladang kan? Jadi insyaaallah ga apa-apa ya sayang.

Emmm.. rasanya drama-drama pas hamil cuma itu deh. Sampai tanggal 20 Juli 2013 pukul 8.20 pagi, Rlang lahir dibantu Bidan Sri Komala di Puskesmas Puter. Saat itu Aybun belum punya nama buat Rlang. Baru ada Rlang dunno dunno Agraputra Sucipto. Setelah 14 hari nama lengkap Rlang baru fixed dibuat. Sudah deadline aqiqah-an soalnya. 

Nasi Aqiqah-an. Pesan di Panti Asuhan Amanah Ummah
Rlang Ragnar Saladin Agraputra Sucipto

Rlang.. ini nama dari ayah. Mohon maaf kalau saat adek besar nanti namanya suka dituduh Erlang, Erlangga, Riang, bahkan Ruang. Tetap tabah untuk mengejanya ya Dek. Romeo-Lima-Alpha-November-Golf. Hafalin ya..

Ragnar, sebelum Ragnar Aybun sempat memilih Rahman. Namun karena ini nama Allah dan harus digandeng dengan nama Abdul, Nama Ragnar dicoret. Diganti dengan Ragnar, nama pilihan Bube. Artinya pemimpin yang bijaksana.

Saladin, nama ini didapat dari orang yang dikagumin Ayah. Saladin atau Salahudin Al Ayubi adalah Panglima Islam yang berhasil mengembalikan Yerusalem ke kaum muslim dengan cara yang sangat islami hingga ia dihormati oleh orang islam maupun kristen. Kalau mau baca kisah Saladin lebih lanjut silahkan klik link ini.

Agraputra, Putra Agus dan Ira

Sucipto, nama kakek dari Ayah.

Jadi doanya semoga Rlang kelak jadi pemimpin yang hebat dan bijaksana, meneladi Saladin atau Salahudin. Btw.. untuk nama Rlang Aybun banyak nanya kiri kanan, ga kayak waktu milih nama kakak Nandra. Waktu Kakak, Aybun mantap dengan pilihan sendiri. Bukan apa-apa.. aybun sudah baca-baca buku kumpulan nama-nama. Tapi ya ga ada yang sreg.

Oke deh.. mari diresmikan blognya *potong pita*

pssst.. kalau bahasa Bunda disini agak kurang ngalir mohon maaf ya.. nulis blognya disela-sela beresin rumah-nyusuin-mompa-nulis blog bunda,nandra,dan rlang.

0 comments:

Post a Comment

 

Rlang Ragnar Saladin Agraputra Sucipto Copyright © 2009 Cookiez is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template